Assalamualaikum wr.wb.


A. Pendahuluan
IP Address adalah suatu pengalamatan  pada host komputer agar bisa dikenali dan dapat berkomunikasi dengan host komputer lain.
Subnetting adalah membagi IP host jaringan menjadi lebih kecil atau lebih sederhana.
Supernetting adalah menggabungkan beberapa host menjadi satu

B. Latar belakang
Mempelajari apa itu IP Address, subnetting dan supernetting

C. Maksud dan tujuan
Memahami konsep dasar dari IP Address

D. Hasil yang didapatkan
Dapat diterapkan pada jaringan LAN

E. Alat dan bahan
  • Laptop
  • Charger
  • Access internet
F. Jangka waktu pelaksanan
120 menit

G. Pembahasan
IP ADDRESS
IP adalah sebuah protocol jaringan, secara umum dijalankan bersama protocol
TCP, sehingga sering disebut TCP/IP. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA (Internet Assigned Numbers Authority). IP address ada dua macam , IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 :
1. Fitur
-IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
-IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik.
Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
2. Routing
-IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel
routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
-IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6
memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
3. Mobilitas
-IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
-IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
4. Keamanan
-IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec
merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
-IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
5. Ukuran header
-IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
-IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti
Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah
dimodifikasi.
6. Header checksum
-IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat
lapis ke 3), sehingga menambah delay.
-IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
7. Fragmentasi
-IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
-IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat
menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
8. Configuration
-IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan
secara manual.
-IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host
terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
9. Kualitas Layanan
-IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
-IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan.

Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan
kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
IP Address Version 4. Oleh karena sekarang ini secara umum, jaringan komputer masih memakai IPv4, maka kita bahas hanya IPV4. Selanjutnya kata IP Address yang digunakan dipembahasan ini selanjutnya merujuk ke IPv4.
IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111.
00000000.00000000.00000000.00000000
0.0.0.0
11111111.11111111.11111111.11111111
255.255.255.255

Contoh :
Biner : 10101100.00010000.11111110.00000001
Desimal : 172.16.254.1

IP Address dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian bit network dan bagian bit host. Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address.

1. KELAS A
Ciri IP kelas A :
- Bit pertama adalah 0
- 8 bit pertama adalah bit network dan 24 bit selanjutnya adalah bit host.
- Jumlah network = 128
- Jumlah host per network = 16.777.216
0xxxxxxx yyyyyyyy yyyyyyyy yyyyyyyy
0 - 127 0 - 255 0 - 255 0 - 255
Network     Host

2. KELAS B
Ciri IP Kelas B :
- Bit pertama adalah 10
- 16 bit pertama adalah bit network dan 16 bit selanjutnya adalah bit host
- Jumlah Network = 16.384
- Jumlah Host per Network = 65.536
10xxxxxx yyyyyyyy yyyyyyyy yyyyyyyy
128 - 191 0 - 255 0 - 255 0 - 255
Network         Host

3. KELAS C
Ciri IP Kelas C :
- Bit pertama adalah 110
- 24 bit pertama adalah bit network dan 8 bit selanjutnya adalah bit host
- Jumlah Network = 2.097.152
- Jumlah Host per Network = 254
110xxxxxx yyyyyyyy yyyyyyyy yyyyyyyy
192 - 223 0 - 255 0 - 255 0 - 255
Network    Host

Tips : Untuk mempermudah konversi binari ke desimal, bisa digunakan calculator online berikut : http://mistupid.com/computers/binaryconv.htm. Untuk perhitungan ip address, ip network, ip broadcast, ini: http://www.subnet-calculator.com/
dll.

Address Khusus
Ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak
boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

1. Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.
Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host m enjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah
202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini
adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada
kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca
seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat
tersebut. Pekerjaan "routing" surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga
halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket
data.
11001010.10011000.00000001.11111010
202.152.1.250
Host IP Address
11001010.10011000.00000001.00000000
202.152.1.0
Network IP Address

2. Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 202.152.1.250, broadcast addressnya adalah
202.152.1.255 Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi
11001010.10011000.00000001.11111010
202.152.1.250
Host IP Address
11001010.10011000.00000001.11111111
202.152.1.255
Broadcast IP Address

Private IP Address
Untuk keperluan jaringan lokal /Local Area Network seperti jaringan pribadi,
warnet, sekolah, kantor, laboratorium, dll maka telah ditetapkan range IP Address Private untuk masing-masing kelas. IP Address ini tidak akan dirouting ke internet, oleh karena itu, ip address ini tidak dapat digunakan sebagai ip pengenal di Internet.IP private tidak perlu mendaftar ke IANA. Untuk mengkoneksikan IP Private ke internet maka diperlukan teknik NAT ke IP
Public. IP Publik adalah IP Address yang didapatkan dengan cara mendaftar ke
IANA dan IP Publik tidak boleh sama sedunia karena IP Publik digunakan sebagai pengenal di internet.
Daftar IP Private adalah sbb :
1. Kelas A 10.0.0.0 – 10.255.255.255 16.777.216 hosts
2. Kelas B 172.16.0.0 – 172.31.255.255 1.048.576 hosts
3. Kelas C 192.168.0.0 – 192.168.255.255 65.536 hosts

Subnetting
Adalah suatu teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil.

Hasil gambar untuk prefix ip address
IP Address 192.168.5.12 adalah termasuk kelas C, secara default, subnet mask
kelas C adalah 255.255.255.0 yang meliputi seluruh ip address dalam satu network. Dalam contoh berarti subnet mask 255.255.255.0 meliputi range ip
address 192.168.5.1 – 192.168.5.254 (254client). Konsep subnetting adalah untuk memisahkan ip address dalam satu network menjadi beberapa sub network. Misal, dengan ip range diatas, dibagi lagi ke 4 divisi. Tentu saja bisa
Keuntungan sistem subnetting adalah masing-masing subnet memiliki network
address dan broadcast address sendiri-sendiri sehingga tidak mengganggu lalu
lintas data secara keseluruhan. Sebelumnya, mari kita pelajari dulu bagaimana susunan subnet mask.

Subnet Mask
Subnet mask secara umum ditulis dalam bentuk desimal dengan susunan sama
dengan susunan ip address. Tetapi ada juga yang ditulis dalam notasi CIDR
(Classless Inter-Domain Routing).
Contoh :
192.168.2.5/255.255.255.0
192.168.2.5/24 (CIDR)
255.255.255.0
11111111.11111111.11111111.0

/24 didapat dari banyaknya bit 1 yang ada dalam subnet mask.

Subnet Mask Kelas C
Dengan mengetahui subnet mask suatu ip address maka kita bisa menentukan
Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-
Broadcast.
Mari kita coba contoh diatas tadi :
192.168.5.12/26
(IP Address Kelas C)
/26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Perhitungan :
oktet terakhir
1. Jumlah Subnet = 2 x , dim ana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet m ask . Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2 y – 2, dim ana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

IP Address.
Subnet : 192.168.5.0, 192.168.5.64, 192.168.5.128, 192.168.5.192
Host Pertama : 192.168.5.1, 192.168.5.65, 192.168.5.129, 192.168.5.193
Host Terakhir : 192.168.5.62, 192.168.5.126, 192.168.5.190, 192.168.5.254
Broadcast : 192.168.5.63 192.168.5.127 192.168.5.191 192.168.5.255
Berarti IP Address 192.168.5.12 termasuk dalam range ip address subnet
pertama, yaitu :
Subnet : 192.168.5.0
IP Address : 192.168.5.1 – 192.168.5.62 ( 62 host )
Broadcast : 192.168.5.63

Jika suatu ip address sudah dipecah ke beberapa subnet, maka ip address dalam
subnet yang berbeda tersebut tidak bisa saling PING. Untuk menghubungkan antar subnet diperlukan sebuah Router, bukan switch.
Contoh diatas :
192.168.5.12 tidak dapat menghubungi 192.168.5.65 secara langsung, karena
sudah berbeda subnet.

Supernetting
Adalah menggabungkan beberapa network menjadi supernetwork
Misalnya ada 3 host :
192.168.10.1/24
192.168.10.2/24
192.168.10.3/24
Cara : 192.168.10.1/24 (/29 = 4 ip) - 8 = /21
Network : 192.168.0.0
IP start : 192.168.0.1
IP terakhir : 192.168.0.254
Broadcast : 192.168.0.255

Misal lagi ada 2 host :
110.32.129.0/24
110.32.140.0/24
Cara : 110.32.129.0/24 (/27 = 16 ) - 8 = /19
Network : 110.32.128.0
IP start : 110.32.128.1
IP start : 110.32.159.254
Broadcast : 110.32.159.255

H. Kesimpulan
Dengan memahami konsep IP Address ini kita dapat lebih mudah untuk membangun sebuah jaringan.

I. Referensi
Repository BLC Telkom Klaten

Sekian dari saya yang  bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kalian semua.

Wassalamualaikum wr.wb.

0 Komentar